Sabtu, 25 Oktober 2014

DUNIA PERTANIAN



MAKALAH TANAMAN KAKAO
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
             Tanaman kakao merupakan tanaman perkebunan yang sangat penting ,namun tanaman kakao juga merupakan tanaman yang sering terserang hama dan penyakit sehingga dapat merugikan petani kakao.Agar tidak merugikan ,maka petani seyogyanya mengetahui gejala-gejala kakao yang terserang hama dan penyakit sehingga lebih mudah memberantasnya.
Pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao dapat dilakukan dengan berbagai cara ,baik secara biologis maupun secara kimia.Selain cara tersebut, petani juga dapat memanfaatkan serangga dan semua jenis laba-laba di kebun untuk pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao(Nuraini,1996:7).
 Sebagian besar jenis serangga dan jenis laba-laba di kebun kakao bermanfaat,karena dapat membunuh dan memakan hama.Karena itu, semua serangga dan laba-laba yang berguna untuk manusia sebaiknya dilestarikan .Agar dapat melestarikan dengan baik,petani seyogyanya mengetahui dan mengenal serangga dan laba-laba yang perlu dilestarikan .Cara yang paling baik untuk melestarikan serangga dan laba-laba tersebut adalah dengan tidak menggunakan pestisida(racun )bila belum dibutuhkan(Nuraini,1996:10).
B. RUMUSAN MASALAH
            Bedasarkan latar belakang diatas,ada beberapa permasalahan tentang Musuh alami ,Hama dan Penyakit Kakao dalam kegiatan pertanian ,antara lain sebagai berikut:
            1.Bagaimana gejala-gejala kakao yang terserang hama dan penyakit?
            2.Bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit kakao?
            3.Bagaimana pelestarian musuh alami(pemangsa,parasitoid,patogen)?

BAB II
PEMBAHASAN
A.GEJALA-GEJALA KAKAO YANG TERSERANG HAMA DAN PENYAKIT
            Arsyaddinul(1998:12)mengemukakan bahwa ada beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman kakao sehingga sangat merugikan para petani diantaranya sebagai berikut:
1.      Penggerek Buah Kakao(PBK)
            Hama kakao ini sangat merugikan .Serangannya dapat merusak hampir semua hasil .Penggerek buah kakao dapat menyerang buah sekecil 3cm ,tetapi umumnya lebih menyukai sekitar 8cm.Ulatnya merusak dengan cara menggerek buah,daging buah,dan saluran ke biji. Gejalanya meliputi:buah yang diserang akan lebih awal berwarrna kuning dan jika digoyang tidak berbunyi.Biasanya lebih berat daripada yang sehat.Biji-bijinya saling melekat ,berwarna kehitaman serta ukuran biji lebih kecil(Wardojo,1981:12).
2.      Kepik Pengisap Buah Kakao
            Kepik Helopeltis spp,termasuk hama penting yang menyerang buah kakao dan pucuk/ranting muda.Serangan pada buah tua tidak terlalu merugikan,tetapi sebaliknya pada buah muda.Selai kakao hama ini juga menyerang tanaman lain ,diantaranya:teh,jambu biji,jambu mete,lamtoro,apokat,mangga dadap,ubi jalar dan lain –lain. Gejalanya meliputi:buah muda yang terserang mengering lalu rontok,tetapi jika tumbuh terus,permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk.Serangan pada buah tua tampak penuh bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman,kulitnya mengeras dan retak.Serangan pada pucuk ranting menyebabkan pucuk mati dan layu,ranting mengering dan meranggas(Raihaul,1994:16).

3.      Penyakit busuk buah (Phytophthora   palmivora)
          Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah. Penyakit ini disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab(Wyngnyosoemarto,1981:43).

B.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT KAKAO
Ada beberapa cara pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao diantaranya:
1. Pengendalian Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella Snell)
Hama pengerek buah kakao (PBK) yang dikenal dengan istilah cacao mot, dengan nama latine Conopomorpha cramerella Snell atau Acrocercops cramerella, yang me- nyerang buah kakao dalam stadia ulat (larva).
Selama larva berada di dalam buah kakao (15—18 hari) merusak daging buah, biji, dan saluran makanan; sehingga buah tidak berkembang, dan biji kakao akan mati. Tanda-tanda secara fisik biji kakao yang terserang PBK, yaitu : biji kakao keriput, berwarna hitam, busuk, dan lengket bila disentuh tangan. Untuk pengendalian dan pemberantasan hama Conopomorpha cramerella Snell dapat dilakukan dengan cara penyarungan buah, perampasan buah, dan cara kimia(Wardojo,1981:14)
 1.1 Metode Penyarungan Buah
Dengan penyarugan buah-buah kakao, maka secara lambat laun hama PBK akan berkurang dan hilang. Metode penyarungan buah hanya efektif jika tersedia bahan dan tenaga yang cukup, serta pohon kakao masih mudah dijangkau dengan tangan atau alat. Metode penyarungan buah menjadi tidak efektif jika alat-bahan terbatas, tenaga kerja tidak terampil, pohon kakao yang sudah besar dan tinggi, dan membutuhkan waktu yang lama untuk penyarungan buah(Nuraini,1996:15).
1.2. Metode Rampasan Buah
Diketahui bahwa pengerek buah kakao hanya memiliki inang tanaman kakao sebagai sumber makanan utama, maka metode rampasan buah menjadi efektif, yaitu memetik seluruh buah kakao yang tersisa pada batang pohon setelah panen besar. Tujuannya adalah menghilangkan ketersediaan makanan bagi serangga PBK, dengan tidak ter- sedianya makanan di areal tanaman kakao; maka populasi serangga PBK dapat ditekan, dan lambat laun serangga PBK hilang dari areal kebun kakao( Sukamto,2007:15).
1.3. Pengendalian Secara Kimia
Pengendalian serangga PBK secara kimia adalah pengendalian dengan menggunakan insektisida, dengan tujuan eradikasi terhadap serangga PBK dengan memberantas (membunuh) seluruh populasi serangga PBK (Conopomorpha cramerella Snell) di areal kebun kakao. Pengendalian serangga PBK secara kimia sama dengan cara menangani serangga Helopeltis, yaitu menggunakan insektisida berbahan aktif Lamda Sihalotrin dengan konsentrasi 0,25 ml/l, dan Beta Sipermetrin dengan konsentrasi 0,5 ml/l(Arifin Djamin,1980:18).
2. Pengendalian Serangga Helopeltis
2.1 Pengendalian Secara Biologis
Hama Helopeltis adalah serangga penghisap pucuk dan buah kakao, serangan Helopeltis pada buah kakao akan menghambat pembentukan biji, dan serangan pada ranting atau pucuk kakao akan menimbulkan kelayuan, merangas dan mati. Pucuk kakao yang terserang dengan intensitas serangan berat akan menyebabkan daun kakao berlubang lalu daun gugur(Wardojo,1981:17).
Pengendalian Helopeltis seraca biologis adalah pengendalian dengan menggunakan musuh alami, yaitu semut hitam (Delichoderus biruberculatus). Penggunaan semut hitam sebagai pengendalian serangga Helopeltis secara biologis merupakan metoda pegendalian yang kontinu dalam jangka panjang, sehingga diperlukan waktu lama (Wngnyosoemarto,S,1981:19).
Daya kembangbiak Helopeltis yang sangat cepat tidak dapat diimbangi dengan perkembangbiakan semut hitam, akibatnya hama Helopeltis dapat menghancurkan produksi perkebunan kakao. Pengendalian Helopeltis dengan metode biologis menggunakan semut hitam (Delichoderus biruberculatus) hanya efektif untuk mencegah serangan serangga Helopeltis, jika kebun kakao belum terda- pat serangan Helopeltis(Nuraini,1996:20).
2.2. Pengendalian Secara Kimia
Pengendalian serangga Helopeltis secara kimia, yaitu pengendalian dengan menggunakan insektisida dengan tujuan memberantas seluruh populasi hama Helopeltis. Dalam pengendalian serangga Helopeltis secara kimia, hal yang harus diperhatikan adalah ketepatan konsentrasi larutan insektisida, dan jenis insektisida yang digunakan. Kedua hal tersebut menjadi penting agar musuh alami serangga Helopeltis tidak terbunuh, seperti semut hitam yang menguntungkan(Arifin Djamin,1980:25).
3. Pengendalian Penyakit busuk      buah
           Dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu: (1) sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm; (2) kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun; (3) cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 dan hibrida DR1
(Wngnyosoemarto,1981:45).
C. PELESTARIAN MUSUH ALAMI (PEMANGSA, PARASITOID, PATOGEN)
1. Pemangsa   
Pemangsa adalah binatang(serangga,laba-laba dan serangga lain) yang memakan binatang lain yang menyebabkan kematian sekaligus.Kadang-kadang disebut predator.Predator berguna karena memakan hama tanaman.Semua laba-laba merupakan contoh pemangsa.Cara melestarikan musuh alami ini adalah dengan tidak menggunakan pestisida,menjaga berbagai jenis tanaman di kebun/di sekitar kebun.Jika terdapat bermacam-macam tanaman di kebun,biasanya jumlah musuh alami yamg berada di kebun juga lebih banyak( Ansyarif,2008:33).
2. Parasitoid
            Parasitoid adalah serangga yang hidup di dalam atau tubuh serangga lain , dan membunuhnya secara pelan-pelan dari dalam.Parasitoid berguna karena membunuh hama,sedangkan parasit tidak membunuh inangnya, hanya melemahkan.Ada beberapa jenis tawon(tabuhan)kecil sebagai parasitoid hama di kebun kakao.Parasitoid dapat dilestarikan dengan menjaga berbagai jenis tanaman di kebun,khususnya tanaman bunga.Banyak macam parasitoid membutuhkan sari madu dari bunga untuk mendukung perkembangbiakan yang lebih baik.Jadi keberadaan bunga dalam kebun sangat penting  (Raihaul,2008:34).
3. Patogen
            Patogen adalah penyakit yang menyerang binatang.Patogen berguna karena mematikan banyak jenis hama tanaman kakao.Ada beberapa jenis patogen antara lain,jamur,bakteri dan virus.Patogen dapat dilestarikan dengan tidak menggunakan pestisida( Shepard,1994:35).


DAFTAR PUSTAKA
Ansyarif. 2008. Panduan Lengkap Budidaya Kakao.Jakarta: Pusat Penelitian                                                   
            Kopi dan Kakao Indonesia . Penerbit PT AgroMedia Pustaka.
Arsyadinul.1998.Pengenalan dan Pengendalian Hama –Penyakait Tanaman           
Kakao.Jember:Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.

Djamin ,Arifin.1980.Strategi Pengendalian Hama Coklat.Medan:Konferensi  
           Coklat Nasional.
Nuraini.1996.Pedoman Budidaya Tanaman Perkebunan.Jakarta:Departemen
            Pertanian Indonesia.
Raihaul.1994.Pedoman Menggenal Hama
            Helopeltis spp.dan Cara Pengendaliannya pada Kakao.Medan.
Shepard.1994.Serangga,Laba-laba dan Patogen yang Membantu.
Jakarta Selatan:Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu.
Sukamto.2007.Pengenalan dan Pengendalian Hama  Penyakit Tanaman
            Kakao.Jember:Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
 Wardojo.1981.Metode Pengamatan Penggerek Buah Coklat.Tanjung Marowa:   
            Prosiding Lakakarya Hama Penggerek Buah Coklat.
Wingnyosoenarto.1981.Beberapa Sistem Pengendalian Hama pada Budidaya
            Coklat.Tanjung Marowa:Prosiding Lakakarya Hama Penggerek Buah
Coklat.









BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
●Tanaman kakao dapat diserang oleh berbagai jenis hama dan penyakit seperti hama penggerek,kepik pengisap dan penyakit busuk buah.
●Hama dan penyakit tanaman kakao dapat dikendalikan secara biologis maupun secara kimia.
●Pemangsa,parasitoid,dan patogen merupakan musuh alami yang membantu petani memberantas hama dan penyakit tanaman kakao.Musuh alami dapat dilestarikan dengan tidak menggunakan pestisida secara berlebihan.
B.Saran
●Disarankan kepeda para petani  untuk lebih memelihara tanaman kakao.
●Disarankan kepada masyarakat untuk lebih memperluas  pemahaman tentang hama penyakit tanaman kakao!
●Disarankan kepada pembaca makalah ini agar dapat lebih memahami tentang musuh alami sehingga dapat melestarikan musuh alami yang ad di kebunnya.