MAKALAH TANAMAN KAKAO
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Tanaman kakao merupakan tanaman perkebunan
yang sangat penting ,namun tanaman kakao juga merupakan tanaman yang sering
terserang hama dan penyakit sehingga dapat merugikan petani kakao.Agar tidak
merugikan ,maka petani seyogyanya mengetahui gejala-gejala kakao yang terserang
hama dan penyakit sehingga lebih mudah memberantasnya.
Pemberantasan
dan pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao dapat dilakukan dengan
berbagai cara ,baik secara biologis maupun secara kimia.Selain cara tersebut,
petani juga dapat memanfaatkan serangga dan semua jenis laba-laba di kebun
untuk pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman
kakao(Nuraini,1996:7).
Sebagian
besar jenis serangga dan jenis laba-laba di kebun kakao bermanfaat,karena dapat
membunuh dan memakan hama.Karena itu, semua serangga dan laba-laba yang berguna
untuk manusia sebaiknya dilestarikan .Agar dapat melestarikan dengan
baik,petani seyogyanya mengetahui dan mengenal serangga dan laba-laba yang
perlu dilestarikan .Cara yang paling baik untuk melestarikan serangga dan
laba-laba tersebut adalah dengan tidak menggunakan pestisida(racun )bila belum
dibutuhkan(Nuraini,1996:10).
B. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang diatas,ada
beberapa permasalahan tentang Musuh alami ,Hama dan Penyakit Kakao dalam
kegiatan pertanian ,antara lain sebagai berikut:
1.Bagaimana gejala-gejala kakao yang
terserang hama dan penyakit?
2.Bagaimana cara pengendalian hama
dan penyakit kakao?
3.Bagaimana
pelestarian musuh alami(pemangsa,parasitoid,patogen)?
BAB II
PEMBAHASAN
A.GEJALA-GEJALA KAKAO YANG TERSERANG HAMA DAN
PENYAKIT
Arsyaddinul(1998:12)mengemukakan
bahwa ada beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman kakao
sehingga sangat merugikan para petani diantaranya sebagai berikut:
1.
Penggerek
Buah Kakao(PBK)
Hama
kakao ini sangat merugikan .Serangannya dapat merusak hampir semua hasil
.Penggerek buah kakao dapat menyerang buah sekecil 3cm ,tetapi umumnya lebih
menyukai sekitar 8cm.Ulatnya merusak dengan cara menggerek buah,daging buah,dan
saluran ke biji. Gejalanya meliputi:buah yang diserang akan lebih awal
berwarrna kuning dan jika digoyang tidak berbunyi.Biasanya lebih berat daripada
yang sehat.Biji-bijinya saling melekat ,berwarna kehitaman serta ukuran biji
lebih kecil(Wardojo,1981:12).
2.
Kepik
Pengisap Buah Kakao
Kepik
Helopeltis spp,termasuk hama penting yang menyerang buah kakao dan
pucuk/ranting muda.Serangan pada buah tua tidak terlalu merugikan,tetapi
sebaliknya pada buah muda.Selai kakao hama ini juga menyerang tanaman lain
,diantaranya:teh,jambu biji,jambu mete,lamtoro,apokat,mangga dadap,ubi jalar
dan lain –lain. Gejalanya meliputi:buah muda yang terserang mengering lalu
rontok,tetapi jika tumbuh terus,permukaan kulit buah retak dan terjadi
perubahan bentuk.Serangan pada buah tua tampak penuh bercak-bercak cekung
berwarna coklat kehitaman,kulitnya mengeras dan retak.Serangan pada pucuk
ranting menyebabkan pucuk mati dan layu,ranting mengering dan meranggas(Raihaul,1994:16).
3. Penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora)
Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah. Penyakit ini disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab(Wyngnyosoemarto,1981:43).
Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah. Penyakit ini disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab(Wyngnyosoemarto,1981:43).
B.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT KAKAO
Ada beberapa cara pengendalian hama dan
penyakit tanaman kakao diantaranya:
1. Pengendalian Penggerek Buah Kakao
(Conopomorpha cramerella Snell)
Hama pengerek buah kakao (PBK)
yang dikenal dengan istilah cacao mot, dengan nama latine Conopomorpha
cramerella Snell atau Acrocercops cramerella,
yang me- nyerang buah kakao dalam stadia ulat (larva).
Selama larva berada di dalam buah kakao (15—18 hari)
merusak daging buah, biji, dan saluran makanan; sehingga buah tidak berkembang,
dan biji kakao akan mati. Tanda-tanda secara fisik biji kakao yang terserang
PBK, yaitu : biji kakao keriput, berwarna hitam, busuk, dan lengket bila
disentuh tangan. Untuk pengendalian dan pemberantasan hama Conopomorpha
cramerella Snell dapat dilakukan dengan cara penyarungan buah, perampasan
buah, dan cara kimia(Wardojo,1981:14)
1.1 Metode Penyarungan Buah
Dengan penyarugan buah-buah kakao,
maka secara lambat laun hama PBK akan berkurang dan hilang. Metode penyarungan buah
hanya efektif jika tersedia bahan dan tenaga yang cukup, serta pohon kakao
masih mudah dijangkau dengan tangan atau alat. Metode penyarungan buah menjadi
tidak efektif jika alat-bahan terbatas, tenaga kerja tidak terampil, pohon
kakao yang sudah besar dan tinggi, dan membutuhkan waktu yang lama untuk
penyarungan buah(Nuraini,1996:15).
1.2. Metode Rampasan Buah
Diketahui bahwa pengerek buah kakao
hanya memiliki inang tanaman kakao sebagai sumber makanan utama, maka metode
rampasan buah menjadi efektif, yaitu memetik seluruh buah kakao yang tersisa
pada batang pohon setelah panen besar. Tujuannya adalah menghilangkan
ketersediaan makanan bagi serangga PBK, dengan tidak ter- sedianya makanan di
areal tanaman kakao; maka populasi serangga PBK dapat ditekan, dan lambat laun
serangga PBK hilang dari areal kebun kakao( Sukamto,2007:15).
1.3. Pengendalian Secara Kimia
Pengendalian serangga PBK secara
kimia adalah pengendalian dengan menggunakan insektisida, dengan tujuan
eradikasi terhadap serangga PBK dengan memberantas (membunuh) seluruh populasi
serangga PBK (Conopomorpha cramerella Snell) di areal kebun kakao.
Pengendalian serangga PBK secara kimia sama dengan cara menangani serangga Helopeltis,
yaitu menggunakan insektisida berbahan aktif Lamda Sihalotrin dengan
konsentrasi 0,25 ml/l, dan Beta Sipermetrin dengan konsentrasi 0,5 ml/l(Arifin
Djamin,1980:18).
2. Pengendalian Serangga Helopeltis
2.1 Pengendalian Secara Biologis
Hama Helopeltis adalah
serangga penghisap pucuk dan buah kakao, serangan Helopeltis pada buah
kakao akan menghambat pembentukan biji, dan serangan pada ranting atau
pucuk kakao akan menimbulkan kelayuan, merangas dan mati. Pucuk kakao yang
terserang dengan intensitas serangan berat akan menyebabkan daun kakao
berlubang lalu daun gugur(Wardojo,1981:17).
Pengendalian Helopeltis seraca
biologis adalah pengendalian dengan menggunakan musuh alami, yaitu semut hitam
(Delichoderus biruberculatus). Penggunaan semut hitam sebagai
pengendalian serangga Helopeltis secara biologis merupakan metoda
pegendalian yang kontinu dalam jangka panjang, sehingga diperlukan waktu lama (Wngnyosoemarto,S,1981:19).
Daya kembangbiak Helopeltis
yang sangat cepat tidak dapat diimbangi dengan perkembangbiakan semut hitam,
akibatnya hama Helopeltis dapat menghancurkan produksi perkebunan kakao.
Pengendalian Helopeltis dengan metode biologis menggunakan semut hitam (Delichoderus
biruberculatus) hanya efektif untuk mencegah serangan serangga Helopeltis,
jika kebun kakao belum terda- pat serangan Helopeltis(Nuraini,1996:20).
2.2. Pengendalian Secara Kimia
Pengendalian serangga Helopeltis secara
kimia, yaitu pengendalian dengan menggunakan insektisida dengan tujuan
memberantas seluruh populasi hama Helopeltis. Dalam pengendalian
serangga Helopeltis secara kimia, hal yang harus diperhatikan adalah
ketepatan konsentrasi larutan insektisida, dan jenis
insektisida yang digunakan. Kedua hal tersebut menjadi penting agar musuh alami
serangga Helopeltis tidak terbunuh, seperti semut hitam yang
menguntungkan(Arifin Djamin,1980:25).
3. Pengendalian Penyakit busuk buah
Dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu: (1) sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm; (2) kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun; (3) cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 dan hibrida DR1(Wngnyosoemarto,1981:45).
Dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu: (1) sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm; (2) kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun; (3) cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 dan hibrida DR1(Wngnyosoemarto,1981:45).
C. PELESTARIAN MUSUH ALAMI (PEMANGSA, PARASITOID, PATOGEN)
1. Pemangsa
Pemangsa adalah
binatang(serangga,laba-laba dan serangga lain) yang memakan binatang lain yang
menyebabkan kematian sekaligus.Kadang-kadang disebut predator.Predator berguna
karena memakan hama tanaman.Semua laba-laba merupakan contoh pemangsa.Cara
melestarikan musuh alami ini adalah dengan tidak menggunakan pestisida,menjaga
berbagai jenis tanaman di kebun/di sekitar kebun.Jika terdapat bermacam-macam
tanaman di kebun,biasanya jumlah musuh alami yamg berada di kebun juga lebih
banyak( Ansyarif,2008:33).
2. Parasitoid
Parasitoid
adalah serangga yang hidup di dalam atau tubuh serangga lain , dan membunuhnya
secara pelan-pelan dari dalam.Parasitoid berguna karena membunuh hama,sedangkan
parasit tidak membunuh inangnya, hanya melemahkan.Ada beberapa jenis
tawon(tabuhan)kecil sebagai parasitoid hama di kebun kakao.Parasitoid dapat
dilestarikan dengan menjaga berbagai jenis tanaman di kebun,khususnya tanaman
bunga.Banyak macam parasitoid membutuhkan sari madu dari bunga untuk mendukung
perkembangbiakan yang lebih baik.Jadi keberadaan bunga dalam kebun sangat
penting (Raihaul,2008:34).
3. Patogen
Patogen
adalah penyakit yang menyerang binatang.Patogen berguna karena mematikan banyak
jenis hama tanaman kakao.Ada beberapa jenis patogen antara lain,jamur,bakteri
dan virus.Patogen dapat dilestarikan dengan tidak menggunakan pestisida( Shepard,1994:35).
DAFTAR PUSTAKA
Ansyarif. 2008. Panduan Lengkap Budidaya Kakao.Jakarta: Pusat Penelitian
Kopi
dan Kakao Indonesia . Penerbit PT AgroMedia Pustaka.
Arsyadinul.1998.Pengenalan dan Pengendalian Hama –Penyakait Tanaman
Kakao.Jember:Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao.
Djamin
,Arifin.1980.Strategi Pengendalian Hama
Coklat.Medan:Konferensi
Coklat Nasional.
Nuraini.1996.Pedoman
Budidaya Tanaman Perkebunan.Jakarta:Departemen
Pertanian Indonesia.
Raihaul.1994.Pedoman Menggenal Hama
Helopeltis
spp.dan Cara Pengendaliannya pada Kakao.Medan.
Shepard.1994.Serangga,Laba-laba dan Patogen yang Membantu.
Jakarta
Selatan:Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu.
Sukamto.2007.Pengenalan dan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman
Kakao.Jember:Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Wardojo.1981.Metode Pengamatan Penggerek Buah Coklat.Tanjung Marowa:
Prosiding Lakakarya Hama Penggerek
Buah Coklat.
Wingnyosoenarto.1981.Beberapa Sistem Pengendalian Hama pada Budidaya
Coklat.Tanjung Marowa:Prosiding
Lakakarya Hama Penggerek Buah
Coklat.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
●Tanaman kakao dapat diserang
oleh berbagai jenis hama dan penyakit seperti hama penggerek,kepik pengisap dan
penyakit busuk buah.
●Hama dan penyakit
tanaman kakao dapat dikendalikan secara biologis maupun secara kimia.
●Pemangsa,parasitoid,dan
patogen merupakan musuh alami yang membantu petani memberantas hama dan
penyakit tanaman kakao.Musuh alami dapat dilestarikan dengan tidak menggunakan
pestisida secara berlebihan.
B.Saran
●Disarankan kepeda para
petani untuk lebih memelihara tanaman
kakao.
●Disarankan kepada
masyarakat untuk lebih memperluas pemahaman
tentang hama penyakit tanaman kakao!
●Disarankan kepada
pembaca makalah ini agar dapat lebih memahami tentang musuh alami sehingga
dapat melestarikan musuh alami yang ad di kebunnya.