Rabu, 05 November 2014

TEKNOLOGI PERTANIAN

SISTEM HIDROPONIK


BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Pada era perkembangan jaman yang sangat modern ini, perlu adanya peran dari berbagai elemen untuk bersama-sama memikirkan pentingnya pertanian yang terintegrasi.Saat ini dunia pertanian masih memperihatinkan, karena banyak yang  beranggapan bahwa hasil dari usaha pertanian masih sangat kecil sehinnga mereka enggan untuk berkecimpungan di bidang ini.
Saat ini pertanian dipandang sebagai sebuah pekerjaan yang kurang memiliki nilai ekonomis tinggi dan kendala yang lain adalah konversi yang terjadi secara besar-besaran yang telah terjadi,sehingga areal pertanian semakin menyempit dan berubah menjadi perumahan-perumahan dan berbagai bentuk yang lain yang memang tidak dapat dihindari karena pertambahan penduduk yang demikian pesat sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk kembali mengembalikan citra pertanian dan memberikan solusi yang tepat sebagai jalan tengah dengan adanya konversi lahan tersebut.Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga mereka yang tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu perkembangan teknologi budidaya pertanian yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik. Hal ini disebabkan oleh semakin langkanya sumberdaya lahan, terutama akibat perkembangan sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan..
Hidroponik merupakan langkah yang paling efisien untuk mengatasi permasalahan yang cukup pelik tersebut.Dengan sistem hidroponik maka berbagai bentuk pertanian yang tadinya tidak dapat dilakukan dapat dilakukan oleh masyarakat perkotaan dan dengan sistem ini maka tidak ada yang akan membatasi masyarakat perkotaan yang tidak memiliki lahan yang cukup untuk budidaya pertanian dapat tetap mengembangkannya.
                                                            1
B.Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.Bagaimana menciptakan suatu sistem pertanian di daerah yang mmiliki lahan yang sempit,banyak limbah rumah tangga,serta polusi udara tinngi seperti di daerah perumahan?
2.Bagaimana cara penanaman dan pemeliharaan tanaman pada rancangan tersebut(sistem hidroponik)?
3.Bagaimana kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik dengan menggunakan rancangan tersebbut?

C.Tujuan
            Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka adapun tujuan makalah ini yaitu:
1.Untuk menciptakan sistem pertanian di daerah yang memiliki lahan sempit,banyak limbah rumah tangga,serta polusi udara tinngi seperti di daerah perumahan.
2.Untuk mengetahui cara penanaman dan pemeliharaan tanaman pada rancangan tersebut.
3.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tanaman hidroponik dengan menggunakan rancangan tersebbut.







2
BAB 11
PEMBAHASAN
A.Studi Kasus
     Perumahan menjadi pilihan banyak orang kota untuk tinggal. Namun berbagai permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya lahan yang cukup untuk bercocok tanam, tanah kurus, polusi udara tinggi, sulit mendapat pangan sehat dan segar, banyak limbah rumah tangga. Rancangkan sebuah sistem pertanian yang sesuai untuk menjawab permasalahan diatas.
B.Rancangan Sistem Pertanian
            Sistem pertanian yang kami rancang yang sesuai dengan kondisi daerah yang lahannya sempit yaitu sistem hidroponik.
            Bertanam secara Hidroponik telah dikenal lebih dari 100 tahun yang lalu. Namun, kepopulerannya baru berlangsung sejak tahun 1936, saat Dr. W.F. Gericke berhasil menumbuhkan tanaman tomat dalam kolam berisi air dan nutrient di laboratoriumnya. Beliau menamakan cara ini dengan aquaculture, akan tetapi, karena istilah ini telah dipakai untuk menumbuhkan tanaman dan binatang air maka diganti namanya menjadi hydroponics dalam bahasa Indonesia hidroponik yang artinya proses penanaman dengan media air dan tanpa media tanah (Indriyani Hety,1995).
            [ahmad tusi] Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah (soiless).  Hidroponik berasal dari dari kata “Hydroponic”, yang di dalam bahasa Yunani terbagi menjadi dua kata, yaitu hydro dan ponous.  Hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai arti tersebut, maka bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen.Adapun rancangan tanaman hidroponik yang akan kami buat adalah sebagai berikut:
3
1.Alat dan Bahan
a.Alat dan fungsi dari alat yang diigunakan.
            Adapun alat yang digunakan sebagai berikut:
●.Pipa berukuran 1m dan 1,2m( 6 buah)sebagai wadah dari media yang akan ditanami.
●.Bambu berukuran 30cm( 3 buah)sebagai penyanggah dari pipa
●.Botol Plastik (12 buah)digunakan untuk penanaman tanaman yang akan ditanam.
●.Ember( 1 buah)sebagai tempat atau wadah air.
●.Pisau  (1 buah)digunakan untuk melubangi pipa dan memotong pipa kecil.
●.Gergaji( 1 buah)untuk memotong bambu.
●.Pipa Kecil (1 buah)digunakan untuk penanaman tanaman.
b.Bahan.
            Adapun bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
●.Sekam
●.Pupuk kompos
●.Pupuk kandang
2.Anggaran/Biaya
            Adapun biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sistem pertanian ini(sistem hidroponik)adalah sebesar Rp 120.000,00.

4
3.Cara Kerja
            Cara kerja/ proses pembuatan rancangan:
1.Siapkan semua bahan yang dibutuhkan.
2.Bambu di potong dengan ukuran sekitar 30cm dengan menggunakan gergaji yang telah disiapkan.
3.Pipa kecil dipotong dan pipa besar dilubangi dengan menggunakan pisau.
4.Bagian atas botol dipotong dan bagian samping dilubangi.
5.Letakkan botol pada lubang pipa secara selang –seling.
6.Ikat ketiga ujung pipa dibagian atas kemudian pipa yang lain dirangkai menjadi bentuk segitiga(alas).
7.Rangkailah rancangan sesuai dengan sketsa.
            Bambu sebaiknya direndam terlebih dahulu sebelum digunakan agar dapat tahan lebih lama.
4.Sketsa rancangan sistem pertanian(sistem hidroponik)
            Sketsa rancangan diperlukan untuk mempermudah proses perancangan sistem pertanian yang akan dibuat.


5
C.Cara Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Hidroponik
1.Cara Penanaman
Pembibitan
            Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optimal,serat memilih tanamn yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
Persiapan Media Tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dan lain-lain. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.


6
Penanaman pada Rancangan
Setelah rancangan selesai maka kita lakukan pembibitan pada benih yang akan di tanam. Apabila semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa nilon letakkan didasar botol. Kemudian masukkan pecahan batu bata selapis, di atasnya diberi batu apung dan batu zeolit hingga sepertiga bagian dari botol yang digunakan. Setelah itu, ambil tanaman yang siap dipindahkan dari polybag ke botol yang akan di tanami, caranya bersihkan akar tanaman yang selama ini sudah tumbuh di polybag tersebut dengan cara melarutkan media tanamnya  kedalam air. Setelah akar-akarnya kelihatan bersih, kemudian kita amati kembali akar tersebut.
Bila ditengarai ada akar yang rusak ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan besarnya tanaman maskot dan botol) sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya, apabila terlalu rimbun perlu untuk dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam botol yang sudah terisi bahan sepertiga bagian dan lanjutkan penambahan media tanam hingga dua pertiga bagian botol. Langkah selanjutnya isilah botol bertingkat tersebut dengan nutrisi yang dibutuhkan (sesuai paparan dibawah). Sedang untuk pertama kalinya, tanaman perlu pengerudungan dengan plastik transparan selama dua minggu, letakkan ditempat yang teduh.
2.Pemeliharaan
Jika semua sudah siap, bibit siap ditanam secara hidroponik tahapan selanjutnya adalah masa pemeliharaan tanaman. Usahakan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman supaya pertumbuhan optimal seperti yang diharapkan. Pada tanaman hidroponik juga biasa dilakukan pemangkasan dan pembersihan gulma. Pemeliharaan/perawatan tanaman hidroponik  merupakan hal yang tepentinng dilakukan(Prihmantoro, 1994).


7
D.Kelebihan dan Kekurangan Tanaman Hidroponik dengan Sistem Pertanian yang telah dirancang.
1.Kelebihan tanaman hidroponik dengan sistem pertanian ini,yaitu:
●Dapat meningkatkan suplai oksigen.
●Dapat mengatasi ekonomi keluarga.
●Dapat menghemat biaya dalam pembuatannya.
●Dapat mengurangi hasil pembuangan limbah rumah tangga botol plastic.
●Dapat dijadikan sebagai perhiasan untuk memperindah pekarangan rumah.
●Dapat menahan panas dari  luar, Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
●Mendapatkan pangan yang segar dan terjamin kebersihannya dengan hasil yang lebih banyak.
2.Kekurangan tanaman hidroponik dengan sistem pertanian ini,yaitu:
●Sistem hidroponik ini tidak dapat tahan lama karena sebagian terbuat dari botol plastik dan penyangganya terbuat dari bambu.
●Tidak semua tanaman dapat ditanam pada rancangan ini karena menggunakan botol kecil dan media tanam air.




8

BAB 111
PENUTUP
A.Kesimpulan
Lahan bukanlah factor utama untuk kita tidak menanam sayuran, teteapi dengan keterbatasan lahan inilah yang harus kita manfaatkan untuk berhidroponik agar dapat mengkomsumsi sayur segar. Dengan berhidroponik pula kita dapat menghemat biaya dan waktu.  Tetapi dengan keterbatsan lahan ini yang harus membuat kita terus berpikir dan berpikir untuk melakukan rancangan-rancangan hidroponik yang belum dirancang oleh orang lain.
B.Saran
●Sebaiknya sistem pertanian ini dapat dimanfaatkan dengan baik serta dapat diterapkan di daerah perumahan .
●Sebaiknya sistem hidroponik ini dapat diterapkan oleh masyarakat untuk lebih  mengatasi masalah ekonomi,serta untuk mendapatkan pangan yang lebih bersih.
●Sebaiknya sistem pertanian ini ditempatkan dipekarangan /di depan rumah untuk memperindah pekarangan rumah,serta menahan panas dari luar.







9
DAFTAR PUSTAKA
Prihmantoro,H.,Hetty Indriani,Y.(1994).Hidroponik Sayuran Semusin Untuk
            Bisnis dan Hobi.Penerbit Swadaya:Jakarta.
http://www.ipb.ac.id/jspu/bitstream/123456789/19428/1/PKM%20GT.pdf
http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id =19&id kolom=2

sederhana-di.html#sthash.  
               

 
           













10